26.6 C
Jakarta
Thursday, May 15, 2025
Image default
Berita Terkini

Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H, Ini Jadwalnya

Suarabijak.com – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 H pada Sabtu, 29 Ramadan 1446 H, yang bertepatan dengan 29 Maret 2025.

Sidang isbat ini menjadi agenda penting dalam penetapan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 di Indonesia.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan hijriah terkait, baik untuk menetapkan awal Ramadan, Syawal, maupun Zulhijjah.

“Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang ini dilakukan untuk menetapkan awal puasa, Idul Fitri, dan Idul Adha,” ujar Abu Rokhmad seperti dikutip dari situs resmi PanRB, Kamis (20/03).

Penetapan awal Syawal dilakukan dengan metode kombinasi hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal).

Hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.

“Penetapan ini berlaku secara nasional dan dilaksanakan oleh Pemerintah RI melalui Menteri Agama,” tegasnya.

Menurut perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi akan terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57 WIB. Namun, posisi hilal saat matahari terbenam diperkirakan berada pada ketinggian minus tiga derajat di Papua dan minus satu derajat di Aceh.

Oleh karena itu, data hisab ini perlu diverifikasi melalui rukyat di lapangan. Abu Rokhmad menjelaskan dua dimensi penting dalam pelaksanaan rukyatul hilal.

“Pertama, dimensi ta’abbudi. Rukyat adalah bagian dari syariat Islam dan sunnah Nabi yang telah dilakukan sejak zaman dahulu untuk menentukan awal dan akhir bulan hijriah,” katanya.

Selain itu, rukyat juga memiliki dimensi pengetahuan, di mana data astronomi dikonfirmasi melalui observasi langsung.

“Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat. Untuk ini, kami akan menggunakan alat canggih agar hasilnya akurat,” ujarnya.

Proses rukyatul hilal akan dilakukan di 33 titik observasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, rukyat tidak akan digelar di Bali karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, sebagai bentuk penghormatan terhadap masyarakat Hindu di wilayah tersebut.

Sidang isbat akan dimulai dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB. Seminar ini akan dihadiri oleh para ahli falak, ormas Islam, dan lembaga terkait seperti LAPAN, BMKG, BRIN, serta perwakilan negara sahabat. Setelah seminar, proses sidang akan dilanjutkan secara tertutup pada pukul 18.45 WIB.

Hasil sidang isbat akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, setelah keputusan final diambil.

Keputusan ini akan menjadi panduan resmi bagi masyarakat Indonesia untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2025.

Kemenag memastikan bahwa proses penetapan awal Syawal 1446 H dilakukan dengan metode yang akurat dan sesuai syariat Islam.

Kombinasi antara hisab dan rukyat menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keselarasan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan.

Sidang isbat ini tidak hanya menjadi ajang penentuan waktu Lebaran 2025, tetapi juga sarana syiar Islam yang penting bagi masyarakat.

Related posts

Siapa Saja Kandidat Pengganti Paus Fransiskus Pemimpin Gereja Katolik?

Geralda Talitha

Mengapa Hari Kebangkitan Nasional Masih Penting di Era Digital: Memelihara Semangat Kebangsaan dalam Dunia Teknologi

Geralda Talitha

Contraflow-One Way Lokal Diterapkan, Ini Upaya Korlantas Polri Lancarkan Mudik 2025

Geralda Talitha

Leave a Comment