SuaraBijak.com – Dalam memperingati HUT Bhayangkara ke-78, Divisi Humas Polri telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang berpuncak pada Khataman Al-Quran yang baru saja diselesaikan.
Prosesi ini telah menjadi aroma spiritual yang khas dalam perayaan tahun ini, mencerminkan sebuah transformasi dalam tubuh Polri yakni menyatukan kekuatan iman dalam pengabdian kepada masyarakat.
Perayaan di tahun ini, yang terasa spesial dengan rangkaian kegiatan rohani, dimulai pada minggu lalu di Masjid Darul Quran, yang berlokasi di Pondok Pesantren Tahfidz Darul Quran, Cipondoh, Tangerang Selatan.
Makna dari kegiatan khataman ini sangatlah mendalam, dimana jumlah khatam yang dilakukan sebanyak 78 kali untuk melambangkan usia Polri yang pada hari ini genap berusia 78 tahun.
Irjen. Pol Sandi Nugroho, sebagai Kadivhumas Polri, terlibat langsung dalam pengorganisasian kegiatan ini, menyatakan bahwa “Kegiatan serupa juga sudah dilaksanakan oleh Divisi Humas Polri sejak 2023 lalu dan setiap hari Senin selama 1 tahun.” Tempat bagi pelaksanaan kedua dari kegiatan ini adalah Masjid Divisi Humas Polri.
Kegiatan khataman yang signifikan tersebut dipimpin oleh 78 ustaz dengan partisipasi dari para tahfidz Al-Quran, lulusan PTIQ dan personel Divisi Humas Polri. Inisiatif dari Irjen. Pol. Sandi ini membawa pesan yang kuat mengenai keseriusan Polri dalam melangkah bersama umat beragama dalam mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
Upacara puncak Hari Bhayangkara ke-78 yang dihadiri oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, menjadi momen untuk mengingatkan kembali pada komitmen abadi Polri dalam mengabdi kepada masyarakat.
Kapolri menegaskan, “Sebagaimana pesan bapak presiden, kami berkomitmen untuk menjadi Bhayangkara sejati yang mengabdikan pakai kepada masyarakat bangsa dan negara untuk kemajuan Indonesia.”
Dalam meningkatkan performa dan pelayanannya, Jenderal Sigit secara terbuka mengakui bahwa Polri masih memiliki ruang untuk perbaikan, dan ia menghimbau untuk terus memberikan kritik dan saran.
“Kami mengucapkan permohonan maaf apabila dalam pelaksanaan tugas masih banyak terdapat kekurangan dan kami terus berkomitmen untuk membuka ruang kritik saran serta aspirasi dalam rangka evaluasi dan perbaikan organisasi sehingga dapat terus melakukan setapak perubahan demi mewujudkan Polri sesuai harapan,” ujar Kapolri.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi memberikan pidato yang menyerukan Polri untuk menjadi elemen penyejuk dalam setiap permasalahan dan menguatkan tali kebinekaan di tengah isu-isu yang berpotensi memecah belah.
Presiden Jokowi mendorong Polri agar lebih gesit dan adaptif dalam menghadapi dinamika kekinian. “Sehingga ke depan, Polri harus semakin lincah, harus semakin adaptif dan memiliki cara pandangan strategis, harus menjadi cooling system dan perekat kebhinekaan,” papar Presiden.
Sang presiden juga khusus menekankan pentingnya netralitas Polri dalam Pilkada demi menciptakan stabilitas demokrasi yang sesungguhnya.
“Saya minta Polri turut mendukung dan mensukseskan, jaga netralitas, jaga stabilitas dan jaga demokrasi kita agar Pilkada dapat berlangsung aman, jujur dan adil,” tegas Presiden.
Perayaan HUT Bhayangkara ke-78 ini menjadi bukti adaptasi dan evolusi yang dilakukan oleh Polri untuk lebih mendekatkan diri pada masyarakat melalui makna yang mendalam dari tradisi religi dan tetap meneguhkan keterbukaannya untuk menuju perubahan yang lebih baik.
