29.6 C
Jakarta
Tuesday, Jul 15, 2025
Image default
Berita Populer

Mengungkap Bahaya Vape bagi Kesehatan Anda

Jakarta, Suarabijak.com –Vape atau rokok elektrik adalah salah satu jenis penghantar nikotin elektronik. Rokok jenis ini dikenal karena dapat membantu pecandu rokok tembakau mulai berhenti merokok.

Dengan beralih dari rokok tembakau ke rokok elektrik, secara perlahan mereka belajar untuk berhenti merokok. Namun, vape dan rokok tembakau sama-sama berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Cairan dalam tabung vape mengandung bahan-bahan seperti nikotin, propilen glikol atau gliserin, serta penambah rasa seperti rasa buah-buahan dan coklat.

Beberapa penelitian telah menemukan zat-zat kimia beracun pada vape, seperti karsinogen, acrolein, diacetyl, diethylene glycol, logam berat seperti nikel dan timah, kadmium, dan benzene.

Menghirup propilen glikol dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa individu.

Nikotin dalam vape ditemukan dalam konsentrasi yang berbeda-beda antara 0-100 mg/ml dalam satu rokok elektrik. Ini adalah zat yang sangat adiktif dan dapat memengaruhi perkembangan otak remaja secara negatif.

Berikut adalah beberapa bahaya vape atau rokok elektrik bagi kesehatan Anda :

  • Kecanduan nikotin: Nikotin adalah zat adiktif yang membuat seseorang menginginkan rokok lagi dan lagi. Para pengguna vape bahkan lebih berisiko terekspos nikotin. Pasalnya, perangkat rokok elektrik, terutama tabungnya dengan tegangan yang lebih tinggi dapat mengalirkan nikotin dalam jumlah besar ke dalam tubuh. Kecanduan nikotin dapat membuat Anda kesulitan untuk melepaskannya. Alhasil, tubuh menunjukkan gejala fisik tertentu saat Anda mencoba lepas, misalnya pusing dan mual.
  • Mengganggu perkembangan otak pada remaja: Nikotin dapat membahayakan perkembangan otak remaja yang terus berkembang sampai sekitar usia 25 tahun. Penggunaan nikotin dapat merusak bagian otak yang mengontrol perhatian, pembelajaran, suasana hati, dan kontrol impuls. Nikotin bisa mengganggu proses pembuatan ingatan atau keterampilan baru yang dibangun di antara sel-sel otak.
  • Meningkatkan risiko penyakit paru-paru: Efek samping vape lainnya adalah berbagai penyakit paru-paru, sama seperti yang diakibatkan dari rokok konvensional. Cairan vape mengandung senyawa acrolein yang digunakan untuk membunuh gulma dan dapat menyebabkan cedera paru-paru akut dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma. Perasa pada vape juga menyebabkan bahaya pada sel paru-paru. Ketika Anda mengonsumsinya dengan dosis tinggi, perasa ini dapat membunuh sel-sel normal paru-paru.
  • Menimbulkan risiko penyakit kardiovaskular: Uap nikotin dari vape mengandung bahan yang dapat meningkatkan produksi dan kadar hormon adrenalin. Jika lama dibiarkan begitu saja, kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko adanya serangan jantung dan kematian mendadak.
  • Bahaya bagi orang lain: Asap vape memiliki bahaya yang lebih parah bagi orang lain yang mengidap penyakit paru-paru. Aerosol vape mengandung perasa seperti diacetyl, yakni bahan kimia yang dapat merusak fungsi silia di saluran pernapasan.

Jadi, sebaiknya hindari penggunaan vape atau rokok elektronik untuk menjaga kesehatan Anda dan orang-orang di sekitar Anda.

Apa saja bahan kimia yang terkandung dalam vape?

Cairan vape atau rokok elektronik terdiri dari berbagai zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan Anda.

Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung dalam cairan vape:

  • Nikotin: Nikotin adalah zat adiktif yang membuat seseorang menginginkan rokok lagi dan lagi. Cairan vape mengandung nikotin yang diekstrak dari tembakau. Kecanduan nikotin dapat membuat Anda kesulitan untuk melepaskannya. Alhasil, tubuh menunjukkan gejala fisik tertentu saat Anda mencoba lepas, misalnya pusing dan mual.
  • Volatile organic compounds (VOC): VOC adalah senyawa organik yang mudah menguap. Salah satu contoh VOC yang termasuk sebagai kandungan liquid vape (vapor) adalah propilen glikol. Propilen glikol adalah zat tambahan yang kerap digunakan dalam olahan makanan, seperti es krim atau pemanis cair. Zat ini juga biasanya digunakan untuk menghasilkan kabut atau asap buatan pada acara panggung, pelarut cat, dan bahan antibeku. Liquid vape mengandung propilen glikol karena ketika dipanaskan bisa menghasilkan uap seperti asap. Sayangnya, pada tingkat tertentu, zat yang satu ini bisa menyebabkan iritasi pada mata, hidung, paru, dan tenggorokan.
  • Gliserin: Gliserin adalah cairan kental dan tidak berwarna yang digunakan dalam berbagai produk kosmetik dan perawatan kulit. Cairan vape mengandung gliserin karena dapat membantu menciptakan uap seperti asap.
    Bahan perasa: Cairan vape juga mengandung bahan perasa seperti diacetyl, yakni bahan kimia yang dapat merusak fungsi silia di saluran pernapasan.
  • Senyawa karbon: Cairan vape juga mengandung senyawa karbon seperti formaldehida dan aseton yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan.

Jadi, sebaiknya hindari penggunaan vape atau rokok elektronik untuk menjaga kesehatan Anda dan orang-orang di sekitar Anda.

Apakah terapi pengganti nikotin aman digunakan?

Terapi pengganti nikotin, seperti plester nikotin atau permen karet, dapat membantu mengurangi gejala putus nikotin saat mencoba melepaskan diri dari kecanduan nikotin.

Menurut US Agency for Healthcare Research and Quality, terapi pengganti nikotin aman digunakan untuk semua orang dewasa yang ingin berhenti merokok.

Namun, pertimbangan khusus perlu diberikan pada mereka dengan kondisi medis tertentu, merokok kurang dari 10 batang per hari, hamil, dan remaja perokok.

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan terapi pengganti nikotin sebelum memutuskan untuk memulainya.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Baca Juga : Mengenal Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan dan Masa Depan Anda

Yuk dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari suarabijak.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email dan sosial media kami lainnya!

Related posts

Menanti Kehadiran UU Profesi Ojol: Harapan Baru untuk Kesejahteraan dan #LegalkanProfesiOjol

Geralda Talitha

Merayakan Semangat ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju’ dalam HUT RI ke-79

Geralda Talitha

Leave a Comment