27.5 C
Jakarta
Sunday, Jul 13, 2025
Image default
Berita Terkini

Ribuan Ojol dan Kurir Demo Besar Besok, Soroti Diskriminasi dan Pelanggaran Aplikator

Suarabijak.com – Ribuan pengemudi ojek online (ojol), taksi online, dan kurir bersiap menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Selasa (20/5/2025).

Dalam aksi ini, para pengemudi juga akan melakukan off bid, yaitu mematikan aplikasi secara serentak di seluruh Indonesia.

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily Pujiati, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas nasional terhadap perlakuan tidak adil yang diterima para pengemudi.

“SPAI menyerukan seluruh pengemudi ojol, taksol, dan kurir untuk melaksanakan aksi off bid massal di semua wilayah tempat platform beroperasi,” ujar Lily dalam pernyataan tertulisnya pada Senin (19/5/2025).

Ia menambahkan bahwa aksi ini akan melibatkan berbagai komunitas pengemudi yang turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Aksi ini dipicu oleh keluhan para pengemudi terkait kondisi kerja yang dinilai semakin tidak manusiawi. Lily mengungkapkan bahwa sistem potongan yang diterapkan oleh perusahaan platform sangat memberatkan para pengemudi. Potongan tersebut, menurutnya, bahkan bisa mencapai 70 persen dari biaya yang dibayarkan pelanggan.

“Sebagai contoh, pengemudi hanya memperoleh Rp 5.200 dari pengantaran makanan, padahal pelanggan membayar Rp 18.000 ke platform. Ini jelas menunjukkan bahwa platform mendapatkan keuntungan besar dengan memeras keringat pengemudi,” tegas Lily.

SPAI menuntut agar potongan platform maksimal hanya 10 persen, bahkan meminta potongan ini dihapuskan sepenuhnya.

Selain itu, mereka juga mendesak adanya penetapan tarif yang lebih transparan dan adil untuk layanan penumpang, barang, serta makanan.

Selain potongan tinggi, skema prioritas order menjadi salah satu isu yang diprotes keras oleh para pengemudi.

Lily menyoroti diskriminasi dalam skema seperti GrabBike Hemat, slot, aceng (argo goceng) di Gojek, hub di ShopeeFood, hingga sistem prioritas di Maxim, Lalamove, InDrive, Deliveree, dan Borzo. Menurutnya, skema ini menciptakan ketimpangan di antara pengemudi.

SPAI juga mendesak Kementerian Ketenagakerjaan untuk segera menyusun regulasi yang melindungi hak-hak pengemudi ojek online. Lily berharap regulasi ini dapat dimasukkan ke dalam RUU Ketenagakerjaan yang sedang dibahas di Prolegnas.

Tidak hanya SPAI, Asosiasi Garda Indonesia juga turut mendukung aksi demonstrasi ini. Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menuding aplikator sebagai pihak yang melanggar regulasi dan merugikan pengemudi. “Selama ini pemerintah hanya diam terhadap pelanggaran regulasi oleh aplikator-aplikator ini,” tegas Igun dalam pernyataan tertulis pada Kamis (15/5/2025).

Igun merujuk pada Keputusan Menteri Perhubungan (KP) 1001 Tahun 2022 yang menetapkan biaya sewa aplikasi maksimal 15 persen, dengan tambahan 5 persen untuk kesejahteraan pengemudi. Namun, realitasnya, banyak aplikator yang menerapkan potongan jauh di atas batas tersebut.

“Pengemudi sudah sangat bersabar sejak aturan itu diterbitkan, namun hingga sekarang mereka tetap diremehkan. Tidak ada lagi toleransi untuk aplikator yang melanggar regulasi,” tutup Igun.

Aksi serentak yang akan dilakukan para pengemudi ojol, taksi online, dan kurir ini menjadi momen penting untuk menuntut perubahan dalam ekosistem layanan transportasi online di Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan agar kondisi kerja pengemudi dapat lebih manusiawi dan berkeadilan.

Related posts

Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2024 Dipimpin Presiden Joko Widodo

Geralda Talitha

Tragis, Wanita Terlempar dari Lantai 3 saat Olahraga di Treadmill

Geralda Talitha

Lakukan 8 Kebiasaan Ini agar Tubuh Tetap Bugar saat Jalani Puasa Ramadhan 2024

Geralda Talitha

Leave a Comment