Thursday, Dec 25, 2025
Image default
Berita Terkini

PBNU Kecam Tayangan Trans7, Siap Tempuh Jalur Hukum atas Dugaan Penghinaan Pesantren

Suarabijak.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi menyatakan protes keras terhadap tayangan program Xpose Uncensored di Trans7 yang dianggap melecehkan pesantren serta tokoh-tokoh ulama yang dihormati kalangan nahdliyin. Tayangan tersebut, yang disiarkan pada Senin (13/10), dinilai menyalahi prinsip jurnalisme dan merusak citra lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam atas kasus ini. Ia telah menginstruksikan langkah hukum melalui lembaga resmi di bawah PBNU.

“Saya telah menginstruksikan kepada Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan terkait hal ini,” ujar Gus Yahya di Jakarta, Selasa (14/10).

Menurut Gus Yahya, isi dari tayangan Trans7 tersebut bukan hanya tidak etis, tetapi juga berpotensi mengganggu ketenteraman sosial di tengah masyarakat. Ia menilai konten dalam program Xpose Uncensored secara terang-terangan merendahkan martabat pesantren dan kiai, yang selama ini menjadi pilar utama pendidikan Islam dan moral bangsa.

“Tayangan Trans7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren yang sangat dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gus Yahya menilai materi tayangan itu bukan sekadar pelanggaran etika jurnalistik, tetapi juga memiliki potensi memecah harmoni sosial di masyarakat. Oleh karena itu, PBNU menuntut tanggung jawab langsung dari pihak Trans7 maupun induk perusahaannya, Trans Corporation, untuk memperbaiki dampak sosial yang telah terjadi.

“Kami menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation membuat langkah-langkah yang nyata, yang jelas, untuk memperbaiki kerusakan yang sudah ditimbulkan akibat tayangan tersebut,” kata Gus Yahya menambahkan.

PBNU juga menekankan pentingnya penyelesaian masalah ini dilakukan secara bertanggung jawab agar tidak menimbulkan keresahan lebih luas, terutama di kalangan santri dan masyarakat pesantren. Menurut Gus Yahya, penghinaan terhadap lembaga pesantren sama saja dengan mencederai nilai-nilai moral yang dijaga oleh jutaan umat Islam di Indonesia.

Kontroversi Tayangan Xpose Uncensored

Sebelumnya, dalam salah satu episodenya, program Xpose Uncensored di Trans7 menayangkan video yang menampilkan santri dan jamaah menyalami seorang kiai yang sedang duduk, disertai narasi yang menyebut santri “rela ngesot” demi menyalami dan memberikan amplop kepada sang kiai. Narasi tersebut juga menyebut bahwa seharusnya kiai yang kaya memberikan amplop kepada santri, bukan sebaliknya.

Tayangan ini sontak memicu kecaman luas dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat pesantren dan pengguna media sosial. Tagar #BoikotTrans7 pun sempat ramai diperbincangkan di platform X dan Instagram. Banyak pihak menilai program tersebut gagal memahami nilai adab dan penghormatan yang melekat dalam tradisi pesantren.

PBNU menegaskan bahwa langkah hukum menjadi bagian dari upaya menegakkan etika dan menjaga kehormatan pesantren sebagai institusi pendidikan Islam yang berperan besar dalam membangun karakter bangsa.

Related posts

Bansos BLT Prabowo Senilai Rp30 Triliun Mulai Disalurkan untuk 35 Juta Keluarga Penerima Manfaat

Geralda Talitha

Upaya BPBD Tangani Genangan di 22 RT dan Ruas Jalan Imbas Banjir Jakarta

Geralda Talitha

Kakorlantas Polri Perkuat Reformasi Pelayanan Publik Lewat Program Polantas Menyapa

Geralda Talitha

Leave a Comment