Suarabijak.com – Korlantas Polri terus mengakselerasi transformasi digital dalam penegakan hukum lalu lintas dengan menambah 315 perangkat e-tilang handheld. Langkah strategis ini membuat total perangkat yang dimiliki kini mencapai 554 unit, sekaligus menandai komitmen berkelanjutan Polri dalam memperkuat sistem penegakan hukum berbasis elektronik di seluruh Indonesia.
Penguatan ETLE handheld tersebut sejalan dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menaruh perhatian besar pada digitalisasi layanan Korlantas Polri. Fokus kebijakan mencakup revitalisasi penegakan hukum elektronik serta peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang lalu lintas agar lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan bahwa pemanfaatan e-tilang handheld memiliki peran krusial dalam membangun sistem penegakan hukum yang modern dan berkeadilan. Digitalisasi dinilai mampu meminimalkan potensi penyimpangan sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum di jalan raya.
“Penambahan 315 perangkat e-Tilang handheld ini merupakan bagian dari transformasi digital penegakan hukum di bidang lalu lintas,” ujar Irjen Agus kepada wartawan di Korlantas Polri, Jumat (19/12/2025).
Lebih lanjut, Irjen Agus menjelaskan bahwa ratusan perangkat ETLE handheld tersebut akan didistribusikan ke seluruh jajaran Polda. Distribusi dilakukan berdasarkan kebutuhan wilayah guna memastikan efektivitas penerapan di lapangan, terutama pada titik-titik rawan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
“Setiap Polda memiliki target pemenuhan e-Tilang handheld sesuai kebutuhan wilayah, serta evaluasi penting untuk memastikan efektivitas penggunaan serta mengidentifikasi kendala maupun potensi pengembangan sistem ke depan,” tegasnya.
Menurut Kakorlantas Polri, penerapan e-tilang handheld tidak hanya berfungsi sebagai alat penegakan hukum, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat. Dengan sistem yang lebih objektif dan terdokumentasi, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif untuk mematuhi aturan lalu lintas tanpa harus diawasi secara konvensional.
Irjen Agus menekankan bahwa perilaku berlalu lintas mencerminkan budaya suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya membangun lalu lintas yang tertib membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, seiring dengan dukungan teknologi yang memadai dari negara.
“Dengan penerapan e-Tilang handheld secara masif, diharapkan dapat mewujudkan lalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancar,” ujarnya.
Ke depan, Korlantas Polri berkomitmen melakukan evaluasi berkala terhadap implementasi ETLE handheld. Evaluasi ini mencakup aspek teknis, sumber daya manusia, serta integrasi sistem agar transformasi digital penegakan hukum lalu lintas berjalan optimal dan berkelanjutan.
