Suarabijak.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya menangani dampak banjir yang melanda sejumlah wilayah di DKI Jakarta.
Hingga saat ini, terdapat 22 rukun tetangga (RT) dan beberapa ruas jalan yang masih terendam banjir akibat hujan deras sejak awal pekan.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyampaikan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk mempercepat penanganan.
“Kami berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk menyedot air dan memastikan fungsi saluran air berjalan dengan optimal,” ujar Yohan seperti dikutip pada Kamis (30/1).
Tidak hanya fokus pada pengendalian genangan air, BPBD juga aktif mendistribusikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak banjir.
Bantuan tersebut mencakup berbagai kebutuhan pokok, seperti makanan siap santap, selimut, dan perlengkapan ibadah. Lebih dari 2.000 paket logistik telah dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama di area pengungsian.
Sejak banjir melanda pada Rabu (29/1) dini hari, sekitar 54 RT dan 23 ruas jalan terendam air. Namun, genangan mulai surut secara bertahap. Hingga pukul 09.00 WIB pada Kamis, jumlah wilayah terdampak berkurang menjadi 15 RT dan dua ruas jalan.
Rincian Wilayah yang Masih Tergenang
Menurut data terkini, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan jumlah RT terdampak terbanyak. Sebanyak 11 RT di kawasan ini masih tergenang air, meliputi:
- Kelurahan Cengkareng Barat: 1 RT
- Kelurahan Rawa Buaya: 2 RT
- Kelurahan Pegadungan: 3 RT
- Kelurahan Tegal Alur: 5 RT
Di Jakarta Utara, genangan air tercatat di 4 RT, yaitu 1 RT di Kelurahan Rorotan dan 3 RT di Kelurahan Semper Barat. Tinggi air yang menggenangi area ini berkisar antara 30 hingga 55 sentimeter.
Sementara itu, dua ruas jalan di Jakarta Utara juga masih terdampak, yakni:
- Jl. Kelapa Hybrida Raya, Kelurahan Pegangsaan Dua, dengan genangan setinggi 20 cm.
- Jl. Pegangsaan Dua (Green Hill), Kelurahan Pegangsaan Dua, dengan ketinggian air 10 cm.
Penyebab Utama Banjir Jakarta
Yohan menjelaskan, curah hujan yang sangat tinggi pada Selasa malam hingga Rabu dini hari menjadi pemicu utama banjir. Volume air yang masuk melebihi kapasitas saluran sehingga menyebabkan luapan. “Hujan ekstrem membuat saluran air tidak mampu menampung debit yang besar, sehingga timbul genangan di sejumlah titik,” jelasnya.
Langkah BPBD dalam Mengatasi Banjir
BPBD DKI Jakarta tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga pada upaya pemulihan pascabanjir. Selain penyedotan air, BPBD memastikan saluran air diperiksa dan diperbaiki untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Yohan menegaskan bahwa sinergi antarinstansi sangat penting dalam mengatasi permasalahan banjir ini.
Dengan cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi, BPBD terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Informasi dan bantuan darurat dapat diakses melalui layanan yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah.