SuaraBijak.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti betapa rumitnya proses perizinan untuk penyelenggaraan event di Indonesia, yang berakibat negara ini ketinggalan konser dari penyanyi pop Amerika, Taylor Swift.
Dikatakan Jokowi Indonesia kalah cepat dibandingkan Singapura dalam hal perizinan, kemudahan akses, dan pelayanan untuk mendatangkan artis internasional.
Jokowi mencatat bahwa Singapura berhasil menyelenggarakan konser Taylor Swift selama enam hari pada Maret lalu, menjadikannya satu-satunya negara ASEAN yang mendapatkan kesempatan tersebut.
Saat meresmikan Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event di Jakarta, Senin, Presiden menyatakan keyakinannya bahwa separuh dari 360.000 penonton konser di Singapura adalah warga Indonesia.
Ayah Gibran Rakabuming Raka ini pun menggarisbawahi dampak ekonomi dari banyaknya warga Indonesia yang menonton konser di luar negeri. Menurutnya, hal ini menyebabkan capital outflow atau aliran uang dari Indonesia ke Singapura.
“Kita kehilangan uang bukan hanya untuk tiket konser, tetapi juga untuk pengeluaran lainnya seperti hotel, makan, dan transportasi,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Senin (24/06).
Selain Taylor Swift, Jokowi juga menyoroti bahwa proses perizinan yang rumit menjadi alasan Coldplay hanya menyelenggarakan satu kali konser di Indonesia pada November tahun lalu.
Band asal Inggris ini, menurutnya, tampil beberapa hari di negara lain seperti Singapura dan Thailand karena tingginya antusiasme penonton.
Jokowi menambahkan bahwa sebagian besar penonton konser Coldplay di luar negeri adalah warga Indonesia. Dia juga menyebutkan bahwa tiket konser Coldplay di Indonesia habis dalam 20 menit, tetapi konser tambahan tidak bisa diadakan karena masalah perizinan.
“Kualitas suara sound system waktu Coldplay di GBK lebih baik dibandingkan di luar negeri, tapi kita hanya dapat sehari. Ini yang harus kita selesaikan,” tegasnya.
Meskipun peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index 2024 naik dari 32 menjadi 22, negara ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara Asia lainnya seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan Singapura.
Jokowi menekankan pentingnya memperbaiki proses perizinan agar Indonesia bisa lebih kompetitif dalam mendatangkan event-event internasional besar di masa depan.
Baca Juga: Tragis, Wanita Terlempar dari Lantai 3 saat Olahraga di Treadmill